Pages

Senin, 03 Oktober 2016

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN


1.        SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1)      Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.  
2)      Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3)      Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4)      Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi. 
·         Fungsi Sumber Daya Manusia 
Secara garis besar proses manajemen sumber daya manusia dibagi ke dalam lima bagian fungsi utama yang terdiri dari antara lain sebagai berikut. 
a.       Human Resource Planning:  Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia bagi perusahaan.
b.      Personnel Procurement: Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja. 
c.       Personnel Development: Mengembangkan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan. 
d.      Personnel Maintenance: Memelihara sumber daya manusia, termasuk di dalamnya pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan lain sebagainya.  
e.       Personnel Utulization: Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia termasuk di dalamnya promosi, demosi, transfer, dan separasi. 
·         Teori-teori Sumber Daya Manusia
a.       Kinerja Pegawai
Kinerja merupakan penampilan hasil karya seseorang dalam bentuk kualitas ataupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja tampilan individu maupun kelompok kerja pegawai. Hal penting dalam kinerja adalah tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan tujuan setiap unit organisasi merupakan strategi dalam meningkatkan kinerja. Tujuan memberikan arah dam mempengaruhi bagaimana perilaku pekerja yang diharapkan organisasi dari setiap personel.
Tolak Ukur Kinerja
Dimensi-dimensi yang dijadikan sebagai ukuran kerja menurut Nawawi(2000:97) adalah sebagai berikut..
1.      Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan pekerjaan baik yang diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang sumber dari pengalaman kerja. 
2.      Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar pekerja sebagai individu pekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya hasil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
b.      Kompensasi 
Kompensasi adalah salah satu faktor baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Karena semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen instansi agar motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus meningkat. Kompensasi langsung terdiri atas gaji, uang transport, tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya. Sedangkan pada kompensasi tidak langsung terdiri atas promosi jabatan, asuransi, tunjangan jabatan, dan mutasi. 
Sistem kompensasi adalah dengan memberikan kepada pegawai atas dasar dari prestasi kerjanya. Sistem kompensasi meliputi (1). Upah potongan (piecework), (2) Komisi, (3) Bonus, (4) bagian laba, (5) bagi produksi. Sistem kompensasi salah satu alat memotivasi karyawan yang bertujuan mencapai yang telah ditetapkan. Umumnya, kompensasi diberikan imbalan dari perilaku kerja individual, akan tetapi ada yang kelompok. 
c.       Kompetensi
Kompetensi adalah karakteristik dasar yang dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kemampuan (ablities). Kompetensi karyawan diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan prestasi yang diharapkan. Kompetensi tingkat karyawan adalah sebagai berikut:
§  Flexibility, adalah kemapuan untuk melihat perubahan sebagai salah satu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman.  
§  Information seeking, motivation, and ability to learn, adalah kemampuan mencari kesempatan belajar tentang keahlian teknis dan interpersonal. 
§  Achievment motivation, adalah kemampuan berinovasi sebagai peningkatan kualitas, dan produktivitas. 
§  Work motivation under time pressure, adalah kemampuan menahan stres dalam organisasi, dan komitmen dalam menyelesaikan pekerjaan 
§  Collaborativeness adalah kemampuan pegawai untuk bekerja secara kooperatif di dalam kelompok. 
§  Customer service orientation adalah kemampuan melayani konsumen, mengambil insiatif dalam mengatasi masalah yang dihadapi konsumen.
d.      Komitmen Pegawai
Komitmen pegawai adalah kekuatan relatif dari identifikasi dan keterlibatan individu kepada organisasi tertentu. Komitmen dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu sebagai berikut:
1)      Visiblitas, adalah perilaku yang dapat diamati oleh orang lain. Cara sederhana untuk membuat individu memiliki komitmen pada organisasi adalah dengan melihat dukungan kepada organisasi beserta tujuan-tujuannya. Visibilitas harus dikombinasikan dengan ketegasan. 
2)      Ketegasan, adalah individu tidak dapat menyangkal perilaku yang terjadi. Ketegasan perilaku tergandung atas dua faktor yaitu diamati dan jelas tidak samar-samar. Kalau perilaku yang tidak dapat diamati kecuali dengan cara merujuk maka hal ini kurang jelas. 
3)      Keteguhan Perilaku, adalah permanen, tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan
4)      Kemauan pribadi yang mengikat karyawan pada tindakannya, yakni tanggung jawab pribadi. Tingkat kemauan dari tindakan berhubungan dengan 1. pilihan, 2 adanya tuntutan eksternal untuk bertindak, 3. adanya dasar ekstrinsik untuk bertindak, dan (4). adanya kontributor untuk bertindak.  

3.       ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Lebih dikenal dengan organization development (OD). Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini.
Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk,serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nilai-nilai dan harapan tiap orang.
Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (OD).
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a)      Orang-orang (sekumpulan orang),
b)      Kerjasama,
c)      Tujuan yang ingin dicapai,
            Pengembangan organisasi berarti mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang memiliki tujuan spesifik tertentu. OD bertujuan memberikan kesempatan bagi orang untuk bekerja sebagai manusia bukan sumber daya organisasi. Nilai-nilai yang mendasari OD memberikan para pekerja dan anggota lain dari organisasi rasa kesejahteraan yang termotivasi untuk berusaha keras untuk kesejahteraan perusahaan.

a.       Sejarah Pengembangan Organisasi
Pada akhir tahun 1960 pengembangan organisasi dilaksanakan dalam organisasi melalui konsultan, tapi relatif tidak dikenal sebagai teori praktek dan tidak memiliki definisi yang umum di kalangan praktisi. Richard Beckhard, otoritas pada pengembangan organisasi dan manajemen perubahan, mendefinisikan pengembangan organisasi sebagai “upaya, terencana, organisasi-lebar, dan dikelola dari atas, untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan kesehatan melalui intervensi terencana dalam proses organisasi, menggunakan perilaku-ilmu pengetahuan (Beckhard 1969).
Sejarah Pengembangan Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang, yaitu :
1)      Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
2)      Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama.
3)      Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
4)      Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya.
5)      Perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.

b.      Karakteristik Pengembangan Organisasi
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :
§  Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
§  Program Training dan Pengembangan terbuka seluas-luasnya
§  Program kompensasi terlaksana dengan baik
§  Tingkat perputaran SDM rendah
§  Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
§  Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :
1)      Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2)      Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3)      Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4)      Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
5)      Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6)      Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7)      Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8)      Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

c.       Organisasi Masa Depan
Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan.
Komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization)
Organisasi masa depan menurut Stoner (1996) :
1.      Lingkungan  penentu organisasi, meliputi: lingkungan alam, tanggung jawab sosial dan etika, globalisasi, mendirikan dan memperbaharui organisasi (organization change), budaya, multi budaya dan  perubahan budaya, mutu.
2.      Perencanaan, meliputi pembuatan keputusan, perencanaan dan manajemen strategis, implementasi strategi.
3.      Pengorganisasian, meliputi desain organisasi dan struktur organisasi, kekuasaan dan distribusi  wewenang, manajemen SDM, mengelola perubahan organisasi dan inovasi.
4.      Kepemimpimpinan, meliputi motivasi, kepemimpinan, tim dan kerja kelompok, komunikasi dan negoisasi.

v  Contoh Organisasi yang ada di Indonesia
1.      Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan pramuka di Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata ‘pramuka’ merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda Yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, pramuka pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina pramuka, andalan pramuka, korps pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis pembimbing pramuka. Sedangkan yang di maksud kepramukaan adalah proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan sekolah dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, dan teratur yang dilakukan dialam terbuka dengan prinisip dasar kepramukaan dan metode kepreamukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem penddikan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

5.       KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada orang dan membujuk anggota organisasi agar bergerak menuju arah yang diinginkan. Sebagai pemimpin ada yang efektif dan ada yang juga tidak. Efektif atau tidak efektif seorang pemimpin ditentukan atas dua faktor yaitu 1. karakteristik kepemimpinan seperti dalam teori sifat kepemimpinan (trait theory), dan karakteristik pribadi misalnya kemampuan mental yang superior, kemantangan emosi, dorongan emosi, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan manajerial, dan keterampilan kepemimpinan. 


Referensi :
Indrafachrudi, Soekarto dan Thalele. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif. Bogor: Ghalia Indonesia.
Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, 2000. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Jakarta: Erlangga.
Munandar, Ashar sunyoto. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI –Press.