Pages

Sabtu, 09 April 2016

KESEHATAN MENTAL MENURUT TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI (Part 3)



Apakah kalian masih ingat dengan tokoh yang satu ini? Tokoh yang sangat melekat dengan piramida khasnya……..Ya! Gambar di atas merupakan Piramida Hierarki Kebutuhan Manusia dari seorang…………………………………………………………..


Abraham Harold (Abe) Maslow lahir di Manhattan, New York, pada 1 April 1908. Maslow merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Samuel Maslow dan Rose Schilosky Maslow.
1.      Perkembangan kesehatan mental menurut Maslow
Maslow dalam karya masyhurnya, Motivation and Personality, memaparkan terlebih dahulu sejumlah proposisi yang harus diperhatikan sebelum seseorang menyusun sebuah teori motivasi yang sehat. Maslow pertama-tama menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi. Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori motivasi yang sehat


Ø  Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:


1)       Kebutuhan fisiologis: Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali makanan. Bagi masyarakat sejahtera jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia. Kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2)     Kebutuhan akan rasa aman: Segera setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya.  mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3)     Kebutuhan sosial: Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. Ia membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan mempertahankannya. mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4)     Kebutuhan akan penghargaan: Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal.  Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5)     Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
Maslow menyebut teori Hirarki Kebutuhan-nya sendiri sebagai sintesis atau perpaduan teori yang holistik dinamis. Disebut demikian karena Maslow mendasarkan teorinya dengan mengikuti tradisi fungsional James dan Dewey, yang dipadu dengan unsur-unsur kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan Adler.

2.      Kepribadian sehat menurut Maslow
 Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self actualizinga-needs person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation, atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara motivasi bagi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dinamai D-motivation atau deficiency.
Ø  Perbedaan "Meta needs" dengan "Deficiency Needs"
Metaneeds atau "metakebutuhan" merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan atau ke arah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Disini terdapat B-values yakni tujuan-tujuan dalam dirinya sendiri, bukan alat untuk mencapai tujuan-tujuan lain.

Deficiency needs merupakan keadaan-keadaan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme. Misal, apabila pada suatu waktu kita tidak makan, maka kita akan merasa ada kekurangan di dalam tubuh kita. Kekurangan tersebut bisa menimbulkan perasaan sakit dan tidak enak. Kita memiliki suatu kebutuhan khusus (lapar) akan objek tujuan khusus (makanan).
 Ciri-ciri “actualized people”
a)     Mengamati Realitas secara Efisien
b)     Menerima diri mereka sendiri, orang lain, secara kodrati seperti apa adanya
c)      Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
d)     Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
e)     Memiliki Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
f)       Berfungsi secara Otonom
g)     Apresiasi yang Senantiasa Segar Bukan Penuh Prasangka
h)     Memiliki Pengalaman Mistik
i)        Memiliki Minat Sosial
j)        Hubungan Antarpribadi
k)     Watak yang Demokratis
l)        Tidak Mencampurkan antara Sarana dan Tujuan
m)   Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
n)     Resistensi terhadap Inkulturasi

3.      Konsep kepribadian menurut Maslow


Menurut Maslow, selama hidupnya manusia selalu menginginkan sesuatu. Manusia adalah binatang yang berhasrat (desire) dan jarang mencapai taraf kepuasan sempurna, kecuali untuk suatu saat yang terbatas. Begitu suatu hasrat terpuaskan segera muncul hasrat lain sebagai penggantinya.
Kebutuhan dasar (fisik) harus lebih dulu dipenuhi sebelum beranjak pada pemenuhan kebutuhan psikologis (cinta, rasa aman, dan harga diri). Selanjutnya hal ini harus dilakukan dengan hati-hati sebelum kita memenuhi kebutuhan kita.
Maslow sebenarnya tidak memberikan teori yang komprehensif mengenai perkembangan kepribadian. Ia hanya lebih merasa prihatin mengenai perkembangan aktualisasi diri manusia. Lebih jauh lagi Maslow mengungkapkan berbagai gagasan bagaimana seorang individu bisa mengaktualisasikan diri, dan bagaimana melalui pendidikan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri.
Namun aktualisasi diri merupakan suatu tujuan yang tak pernah bisa dicapai secara otomatis. Salah satu prasyrat untuk mencapai aktualisasi diri adalah terpuaskannya berbagai kebutuhan yang lebih rendah, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, memiliki dan cinta, serta penghargaan. Meskipun demikian, sebenarnya orang-orang yang telah memenuhi kebutuhan dasar pun, gerakan ke arah aktualisasi diri ini tidaklah mudah.
Struktur kepribadian menurut Maslow, manusia memiliki struktur psikologis yang analog dengan struktur fisik: mereka memiliki “kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik.” Kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan itu secara esensial sesuatu yang baik, atau paling tidak netral. Dasar dari teori maslow ini yaitu humanistic, yang menitik beratkan pada ranah kesadaran. Selain itu menyesuaikan dengan kapasitas bawaan dari individu yang menjadikannya sebagai ciri unik individual. Orang yang dikaji oleh Maslow ini merupakan orang yang sehat dan kreatif bukan seperti yang dikaji oleh psikoanalisa yaitu orang sakit atau abnormal. Struktur kepribadian Maslow ini berupa kebutuhan-kebutuhan individu yang dapat dijelaskan dalam beberapa bagian. Kebutuhan ini merupakan dorongan bagi manusia untuk berperilaku.

Referensi :
Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius.
Hall, Calvin S & Lindzey, Gardner. 2005. Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis). Kanisius. Yogyakarta
Koeswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Eresco. Bandung
Feist, John & Feist, Gregory J. (2013). Theories of Personality 7th Edition. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika  
Images :
http://www.thepositiveencourager.global/wp-content/uploads/2012/08/386068_105358209617948_1771893819_n.jpg
http://kopywritingkourse.com/wp-content/uploads/abraham-maslow-pyramid.png
http://api.ning.com/files/uKi2xEsjk5AQoes7tg7a-uwg3t7wr-hqmqmiB6msYBsT1w7R2flUI6d7B*kjs7xPd2XLfmz13SHXf6eKkvtlXs*ipqOCyL94/DrawingMaslow2.jpg
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/ef/f4/4e/eff44e820bc03fab7aee7439831d4134.jpg
http://manojsharma.com/img_personalities/Abraham-Maslow-Manoj-Sharma.gif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvN88ODlTJNXDOxz4STOEXORhdV7_ee2I0uIOv5H2jLX2nSVHrQ1C9LZN1oqxcyj3-5wEy1JbYXkJdj2dwIoIxMDu1TIDCXHHmPkldGRu8Cieb1CguwH_Nxs-YczamXtMfSg-fYNf7Bok/s1600/diagram+piramid+maslow+1.png

Well, they were so awesome, right? But I have one more for you good people, let’s check it out on my next post! J