Pages

Kamis, 19 Maret 2015

Psikologi Umum 2: Persepsi



1.      Proses sensasi menjadi persepsi pada manusia

Gambar 1: Bagan Proses Sensasi menjadi Persepsi Pada Manusia

Proses sensasi menjadi persepsi pada manusia
Tahap awal prosesnya adalah stimulus (objek) yang dapat berupa cahaya, suara maupun sentuhan kemudian stimulus tersebut akan berlanjut menuju panca indera. Namun, sebelumnya melewati ambang batas terlebih dahulu. Ambang batas terbagi menjadi dua, yaitu ambang batas kuat dan ambang batas lemah. Contoh ambang batas kuat adalah ketika dalam proses belajar dalam kondisi yang kedap udara kemudian seorang dosen yang menjelaskan materi dengan suara yang keras atau berteriak, disitulah kita merasakan ambang batas yang kuat. Sedangkan contoh dari ambang batas yang lemah adalah apabila kita berada pada gedung lantai 4  kemudian kita tidak bisa mendengarkan secara jelas apa yang dibicarakan orang-orang yang berada dilantai 2, begitulah ambang batas dalam batas lemah yang kita tangkap.
Penginderaan berlangsung setiap saat ketika individu menerima stimulus melalui alat indera atau reseptor. Yang termasuk alat indera adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Alat indera berfungsi sebagai alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Jika stimulusnya (objek) tadi berupa cahaya, maka ia akan menuju salah satu indera manusia, yaitu mata yang berfungsi untuk penglihatan. Jika stimulusnya (objek) berupa suara maka ia akan menuju salah satu indera manusia, yaitu telinga yang berfungsi untuk pendengaran. Jika stimulusnya (objek) berupa sentuhan  maka indera manusia yang akan menangkapnya adalah kulit yang berfungsi untuk peraba. Proses diterimanya stimulus oleh alat indera merupakan proses alamiah atau proses fisik. Stimulus yang diterima alat indera tersebut diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis atau sensasi. Kemudian terjadi proses selanjutnya di otak sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu menyadari apa yang dilihat, di dengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini dinamakan proses psikologis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses sensasi-persepsi  pada manusia adalah individu menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respons sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai bentuk.
Dalam proses persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan pada satu stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua stimulus mendapatkan respons untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi, tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Dengan kata lain, stimulus mana yang akan dipersepsi oleh individu, tergantung pada apa yang menarik perhatian individu yang bersangkutan.
Plotnik merumuskan bahwa persepsi adalah pengalaman yang didapatkan individu setelah otak menyusun dan mengombinasikan ribuan sensasi individual (hasil penginderaan) yang tidak bermakna menjadi suatu pola atau kesan yang bermakna.
Persepsi merupakan tiruan (replicas) yang jarang sama percis atau akurat dengan stimulus yang asli. Persepsi biasanya berubah menjadi bias, terwarnai, terdistorsi oleh seperangkat pengalaman yang unik. Jadi persepsi merupakan interpretasi pribadi tentang dunia yang nyata.
Persepsi dibagi menjadi dua, yakni:
1.    Persepsi Visual (Penglihatan)
Plotnik memberikan contoh proses persepsi sebagai berikut: misalnya jika anda melihat gambaran hitam-putih pada penglihatan anda, otak anda akan secara otomatis mengombinasikan bentuk yang semula tidak bermakna menjadi, misalnya, wajah singa. Ini merupakan contoh yang kurang lebih menggambarkan hasil penginderaan yang tidak bermakna yang secara otomatis dikombinasikan menjadi bentuk persepsi yang bermakna.
Dengan demikian, persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju. Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

2.    Persepsi Individual
Karena persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam proses persepsi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam memersepsi stimulus, hasil persepsi akan berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.

2.      Faktor-faktor persepsi
a.    Faktor internal :
1.      Alat indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respons diperlukan syaraf motorik. Berikut adalah penjelasan tentang alat indera:
1)    Alat Indera / Panca Indera
a.    Indera Penglihatan
Menurut Plotnik (2005:94) proses penglihatan melewati 2 tahap: Pertama, mata mengumpulkan dan memokuskan gelombang cahaya ke dalam suatu area, tepat di belakang bola mata. Kedua, bagian tersebut menyerap dan mengubah gelombang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan suatu proses yang dikenal sebagai transduksi (transduction).
Selanjutnya menurut Plotnik (2005:94), terdapat 7 tahap garis edar gelombang cahaya menuju bagian belakang bola mata:
1.    Bayangan terbalik
2.    Gelombang cahaya
3.    Kornea
4.    Pupil
5.    Iris
6.    Lensa
7.    Retina

Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indera penglihatan adalah sebagai berikut :
*      Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
*      Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
*      Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
*      Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
*      Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
*      Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
*      Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak

b.    Indera Pendengaran
Plotnik (2005:102)  menjelaskan mengenai indera pendengaran sebagai berikut:
Sebagian besar dari kita berpikir bahwa kita mendengar dengan telinga, dan melalui telinga kita dapat membedakan, misalnya musik Rolling Stone dari gonggongan seekor anjing. Padahal sebenarnya, baik musik maupun gonggongan anjing, hanya menghasilkan gelombang suara, yang hanya merupakan rangsangan untuk pendengaran. Telinga menerima gelombang suara, tetapi otak yang secara nyata melakukan pendengaran, sehingga kita dapat membedakan nyanyian Stones “I can Get No Satisfaction dari gonggongan anjing. Proses pendengaran ini rumit dan langkah pertamanya berasal dari telinga luar.
a)    Telinga Luar
Satu-satunya alasan mengapa telinga memiliki bentuk khusus dan menempel di sebelah luar kepala adalah untuk mengumpulkan gelombang suara. Maka gelombang suara yang dikeluarkan oleh Rolling Stone dikumpulkan oleh telinga luar kita.
Telinga Luar terdiri dari 3 komponen: telinga bagian luar, saluran pendengaran, dan selaput gendang. Telinga bagian luar adalah suatu komponen berbentuk oval yang menonjol dari samping kepala. Fungsinya adalah untuk menangkap dan mengirim gelombang suara ke dalam saluran sempit yang disebut saluran pendengaran.
ü  Saluran pendengaran berbentuk pipa panjang yang menyalurkan gelombang suara sampai menyentuh selaput tipis yang meregang kencang gendang telinga atau selaput gendang.
Dalam beberapa kasus saluran pendengaran menjadi tersumbat akibat kotoran telinga yang mengganggu perjalanan gelombang suara menuju gendang telinga. Kotoran telinga sebaiknya dibersihkan oleh ahli telinga sehingga tidak merusak selaput gendang yang sangat sensitif.
ü  Selaput gendang adalah suatu selaput tipis dan regang yang sering disebut gendang telinga. Gelombang suara menyentuh selaput gendang dan menyebabkannya bergetar. Selaput gendang menyalurkan getaran ke tulang pertama dari ketiga tulang kecil yang menempel di sana. Selaput gendang menjadi batas antar telinga luar dan telingan tengah.
b)    Telinga Tengah
Telinga Tengah berfungsi seperti pengeras suara radio, menangkap dan menambah atau mengeraskan getaran. Telinga Tengah adalah rongga tulang yang menonjol, yang masing-masing ujungnya dilapisi selaput. Kedua selaput dihubungkan oleh 3 tulang kecil yang disebut ossicles. Sesuai bentuknya, ketiga tulang tersebut lazimnya disebut masing-masing sebagai palu, peron/beranda dan sanggurdi/behel. Ossicles pertama palu  menempel pada bagian belakang selaput gendang. Ketika selaput gendang bergetar, palu juga bergetar. Selanjutnya, palu mengirim getaran itu ke beranda yang kemudian melanjutkannya pula ke sanggurdi/behel. Sanggurdi melakukan sambungan dengan selaput akhir yakni jendela oval. Ketiga ossicles bertindak seperti pengungkit yang sangat mengeraskan getaran, yang menyebabkan jendela oval yang menempel di situ bergetar.
            Jadi fungsi telingah tengah adalah menangkap getaran yang dihasilkan oleh selaput gendang, mengeraskan getaran, menyalurkannya ke jendela oval sebagai batas akhir telinga tengah dan batas awal telinga dalam.  
c)    Telinga Dalam
Telinga Dalam memiliki dua komponen utama yang dibungkus dengan rongga tulang: cochlea yang turut berperan serta dalam proses pendengaran, dan sistem vestibular yang memiliki peran dalam menjaga keseimbangan.
Cochlea terletak pada telinga bagian dalam, yang bagian luarnya mempunyai tulang bergulung yang menyerupai rumah siput. Cochlea berisi alat penerima untuk mendengar, dan fungsinya adalah melakukan transduksi mengubah getaran menjadi rangsangan syaraf yang dikirim ke otak untuk diproses menjadi informasi pendengaran.

c.    Indera Pengecapan
Kita jarang memikirkan bahwa sebenarnya ada ratusam bahan kimia yang dimasukkan ke dalam mulut kita setiap hari. Tetapi ketika makan kita selalu hanya mengetahui, makanannya terasa enak atau tidak. Kita juga merasa jika lidah kita terbakar akibat makanan atau minuman yang panas, sehingga kemampuan pengecapan menjadi berkurang.

              Pengecapan disebut indera kimiawi karena rangsangannya terdiri dari bermacam-macam bahan kimia. Pada permukaan lidah terdapat penerima yang disebut pucuk pengecapan, untuk 4 macam citarasa dasar: manis, asin, asam, dan pahit. Fungsi pucuk pengecapan adalah melakukan transduksi yakni mengubah reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf. (Plotnik, 2005:1 06)
d.    Indera Pembau atau Penciuman
Penciuman disebut suatu indera kimia karena menerima rangsangan kimia yang dibawa oleh udara. Bagian atas hidung mempunyai area sempit yang berisi sel penerima rangsangan penciuman. Fungsi penciuman adalah melakukan transduksi mengubah reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf. (Plotnik, 2005:107)


Fungsi bagian-bagian indera penciuman :
a)    Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b)    Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c)    Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d)    Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e)    Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
e.    Indera Peraba
Indera peraba mencakup tekanan, temperatur dan rasa sakit. Di bawah lapisan kulit luar terdapat setengah lusin penyensor mini yang merupakan penerima indera peraba. Fungsi dari indera peraba adalah mengubah tekanan mekanis atau perubahan temperatur menjadi rangsangan syaraf yang dikirim ke otak untuk diproses. (Plotnik, 2005:108)
                                
1)    Kulit
Kulit yang merupakan organ badan paling luas mempunyai 3 lapisan. Kulit paling luar merupakan film tipis dari sel mati yang tidak memiliki sel penerima. Persis di bawah lapisan mati terdapat penerima pertama yang kelihatan seperti kumpulan benang. Di bagian tengah yang merupakan lapisan tebal dari kulit terdapat berbagai penerima (receptor) dengan fungsi dan bentuk yang berbeda.
2)    Beberapa sensor utama dalam selaput tengah kulit adalah:
a)    Rambut Penerima (Hair Receptors)
Dalam selaput tengah terdapat syaraf bebas terakhir yang dibungkus di sekitar dasar kantung rambut, masing-masing disebut rambut penerima. Rambut penerima merespon sesuatu yang panas misalnya api.
b)    Syaraf Bebas Akhir
Dekat dasar lapisan luar kulit adalah kelompok perpanjangan benang yang disebut syaraf bebas akhir, karena ia tidak memiliki pelindung yang mengelilinginya. Satu pertanyaan tentang syaraf bebas akhir adalah bagaimana penerima yang sama dapat meneruskan informasi yang berbeda misalnya temperatur dan rasa sakit? Peneliti berpendapat bahwa pola yang berbeda dari aktivitas syaraf dapat memberikan sinyal yang berbeda. Sebagai contoh sensasi yang lambat untuk memberi sinyal tentang rasa sakit. (Ferster S. Spurston, 1995 dalam Plotnik, 2005:108).
c)    Sel Darah Pacinian (Pacinian Corpuscle)
Dalam lapisan yang gemuk di kulit terdapat sensor peraba yang paling luas yang disebut sel darah pacinian. Penerima ini yang mempunyai lapisan tersendiri seperti irisan bawang sangat sensitif untuk meraba dan merupakan penerima satu-satunya yang dapat merespon getaran dan melakukan penyesuaian secara cepat. Seluruh penerima ini mengirim sinyal elektrik ke otak.
3)    Area Otak
Bila tekanan, peraba, temperatur, atau perasaan sakit merangsang penerima pada kulit, penerima itu melakukan transduksi dengan mengubah bentuk energi menjadi rangsangan syaraf. Rangsangan ini bergerak menuju ke urat syaraf tulang belakang dan akhirnya mencapai rangsangan somato cortex otak.
      Rangsangan somato cortex yang terletak di cuping parietal  mengubah rangsangan syaraf menjadi sensasi sentuhan, sensasi temperatur, dan rasa sakit. Kita mengetahui bagian mana yang terangsang karena seperti dijelaskan di awal, bagian badan yang berbeda diwakili oleh area yang berbeda dari rangsangan somato cortex. (Plotnik, 2005:108)
      Dibandingkan dengan rasa sentuhan dan rasa temperatur, rasa sakit memang berbeda, karena walaupun tidak terdapat rangsangan khusus, rasa sakit dapat disebabkan oleh tekanan psikologis.
2.      Perhatian
Agar terjadi proses persepsi diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas individu pada satu atau sekumpulan objek. Seperti telah diuraikan bahwa perhatian diperlukan demi terjadinya persepsi. Perhatian berfungsi sebagai proses persiapan untuk mengadakan persepsi. Dalam perhatian, seluruh aktivitas individu dipusatkan pada suatu objek atau sekumpulan objek. Dengan kata lain perhatian merupakan pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas individu pada suatu objek atau sekumpulan objek.
Dari definisi di atas tampak bahwa objek perhatian bisa berupa satu objek, bisa juga lebih dari satu atau sekumpulan objek. Tetapi ketika individu memperhatikan beberapa objek, tidak semua objek mendapat perhatian secara sama. Objek yang mendapatkan perhatian utama akan betul-betul disadari oleh individu, dan menjadi jelas bagi individu yang bersangkutan. Jadi perhatian dan kesadaran mempunyai korelasi yang positif. Semakin suatu objek diperhatikan, semakin objek tersebut akan disadari individu dan semakin jelas pula bagi individu. 
Jadi apa yang diperhatikan betul-betul disadari dan berada pada pusat kesadaran. Hal-hal ini yang tidak sepenuhnya diperhatikan akan terletak di luar pusat kesadaran. Dengan kata lain, makin kurang suatu objek diperhatikan, makin jauh objek itu dari pusat kesadaran. Itulah sebabnya mengapa dalam ruang resepsi pernikahan di mana terdapat banyak suara percakapan, kita masih dapat berbicara dan mendengarkan satu orang tertentu, bahkan tetap mendengar kalau nama kita dipanggil.



Secara skematis hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


 















Gambar 2

·       Daerah pertama merupakan daerah yang mendapat perhatian utama sehingga merupakan bagian yang disadari sepenuhnya.
·   Daerah kedua merupakan daerah yang, bila dibandingkan dengan daerah pertama, kurang mendapat perhatian sehingga samar-samar disadari. Daerah ini merupakan daerah peralihan.
·        Daerah ketiga merupakan daerah yang sama sekali tidak mendapat perhatian dan karena itu tidak disadari. Semakin jauh objek dari pusat kesadaran individu, semakin objek itu kurang disadari.
Berdasarkan perbedaan tingkatan perhatian itu, maka bisa diindentifikasi bermacam-macam jenis perhatian, dilihat dari berbagai macam aspek.
1)     Bila ditinjau dari aspek timbulnya perhatian, maka ada perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
a)    Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya (serta merta). Perhatian ini berhubungan erat dengan minat individu. Individu yang mempunyai minat terhadap musik misalnya, akan secara spontan atau serta merta meperhatikan musik.
b)    Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang sengaja ditimbulkan; karena itu perlu ada kemauan untuk menimbulkannya. Seorang pelajar mau tidak mau harus memperhatikan pelajaran matematika misalnya, walaupun ia tidak menyukainya. Ia harus membangun kemauan untuk memperhatikan pelajaran itu agar bisa menguasainya.
2)    Bila ditinjau dari aspek kuantitas atau banyaknya objek yang dapat dicakup oleh perhatian pada suatu waktu, maka ada perhatian yang sempit dan perilaku yang luas.
a)    Perhatian yang sempit, jangkauan objeknya kecil atau sedikit. Misalnya, saat tukang jam membetulkan jam tangan.
b)    Perhatian yang luas, yaitu perhatian yang objeknya sekaligus banyak atau luas. Misalnya orang melihat pasar malam, di mana ada banyak orang dan menangkap banyak objek sekaligus.
3)    Bila ditinjau dari aspek kualitas atau terpusat tidaknya perhatian, maka ada perhatian terpusat dan perhatian terbagi-bagi.
a)    Perhatian yang terpusat, yaitu perhatian yang diarahkan individu pada suatu waktu ke suatu objek tertentu saja. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian bercakupan sempit melakukan perhatian yang terpusat. Karena itu contoh tukang jam bisa juga berlaku disini.
b)    Perhatian yang terbagi-bagi, yaitu perhatian yang diarahkan individu pada suatu waktu pada banyak hal atau objek. Pada umumnya orang yang mempunyai perhatian bercakupan luas melakukan perhatian yang terbagi. Karena itu contoh orang menonton pasar malam berlaku juga disini.
4)    Bila ditinjau dari aspek fluktuasi perhatian, maka ada perhatian statis dan perhatian dinamis.
a)    Perhatian statis, yaitu perhatian yang dilakukan individu pada suatu objek tertentu dan tidak berpindah-pindah. Orang yang memiliki perhatian statis sukar mengalihkan perhatiannya dari objek yang satu ke objek yang lain.
b)    Perhatian yang dinamis, yaitu perhatian yang diarahkan individu pada suatu waktu tertentu, tidak hanya pada satu objek saja melainkan beralih dari satu objek ke objek yang lain secara lincah. Orang yang memiliki perhatian dinamis, mudah mengalihkan perhatiannya dari satu objek ke objek yang lain.    

b.    Faktor eksternal :
1.    Objek yang dipersepsi
Persepsi mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar stimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam individu yang memersepsi.
2.    Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian. Stimulus diperhatikan karena mempunyai sifat yang menonjol misalnya gerakan, intensitas stimulus, kebaruan dan perulangan.
a)    Gerakan
Manusia secara visual tertarik pada objek-objek bergerak, kita senang melihat huruf -huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.
b)    Intensitas Stimuli
Kita akan memperhatikan stimulus yang menonjol daripada yang lainnya. Misalnya tubuh jangkung diantara kerumunan orang, suara keras ditengah malam, iklan besar di surat kabar dan lain sebagainya.
c)    Kebaruan
Adalah hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda akan menarik perhatian. Misalnya orang akan mencari novel terbaru, kendaraan terbaru, dan lain-lain. Pemasang iklan sering memanipulasi unsur kebaruan dengan menonjolkan yang luar biasa dari barang / jasa yang ditawarkan, media massa juga selalu menonjolkan program terbaru. Tanpa hal yang baru maka stimuli menjadi monoton, membosankan dan lepas dari perhatian.
d)     Perulangan
Perulangan adalah hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan juga mengandung unsur sugesti yaitu mempengaruhi bawah sadar kita. Bukan hanya pemasang iklan yang mengulang- ulang slogan-slogan tapi juga politisi. Emil Dofivat aliran publisistik Jerman menyebutnya perulangan sebagai satu diantara tiga prinsip penting dalam menaklukan massa.








3.      Proses penambahan sensasi menjadi persepsi
a.    Stimulus
Individu dapat menerima bermacam-macam stimulus pada suatu titik waktu tertentu. Ada stimulus yang disadari dan ada yang tidak disadari. Agar dapat disadari individu, stimulus harus cukup kuat. Walaupun perhatian individu cukup besar, tetapi bila stimulus tidak cukup karena maka stimulus itu tidak dapat disadari dan karenanya tidak dapat dipersepsi oleh individu bersangkutan. Itu berarti stimulus harus memiliki batas kekuatan minimal agar dapat menimbulkan kesadaran di pihak individu. Batas kekuatan minimal itu dinamakan ambang absolut sebelah bawah atau ambang stimulus. Kurang dari ambang tersebut, stimulus tidak dapat disadari oleh individu.
Stimulus akan semakin kuat bila kekuatan stimulus ditambah, dan dengan penambahan itu orang akan mampu membedakan kekuatan stimulus satu dengan yang lain. Sejauh mana individu mampu membedakan stimulus satu dengan yang lain, tergantung pada ambang perbedaan. Memang ada individu yang dapat dengan tajam membedakan kekuatan stimulus satu dengan yang lain, tetapi ada pula yang tidak.
Akan tetapi penambahan kekuatan stimulus tidak selalu disadari. Bisa saja pada suatu saat, ketika seseorang akan menambah kekuatan stimulus, penambahan kekuatan tersebut tersebut sudah tidak dapat disadari. Itu berarti stimulus telah mencapai ambang absolut sebelah atas atau ambang terminal, yaitu kekuatan stimulus maksimal. Dengan demikian rentang antara ambang absolut bawah dan ambang absolut atas atau antara ambang stimulus dan ambang terminal merupakan rentang kekuatan stimulus yang dapat disadari individu.
b.    Transductive/Transduction
Menurut Plotnik (2005:94) proses penglihatan melewati 2 tahap: Pertama, mata mengumpulkan dan memokuskan gelombang cahaya ke dalam suatu area, tepat di belakang bola mata. Kedua, bagian tersebut menyerap dan mengubah gelombang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan suatu proses yang dikenal sebagai transduksi (transduction).
c.    Brain Primary Area adalah daerah sensorik premier, area otak utama yang menerima informasi sensorik dari proyeksi syaraf utama.
d.    Brain Association Area adalah bagian dari otak yang terhubung ke fungsi bagian utama dari syaraf utama. Daerah ini bertanggung jawab untuk berpikir, memori dan pembelajaran dalam kombinasi dengan bagian-bagian utama.
e.    Personalized Preception adalah suatu stimulus yang keluar dengan sendirinya dari dalam diri sendiri secara alamiah.

Referensi :
Basuki, A.M. Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
http://diyaspradana.blogspot.com/2011/03/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html  (diakses pada 17 Maret 2015 Pukul 20:39WIB)
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/alat-indra-manusia-bagian-bagian-dan.html (diakses 18 Maret 2015 Pukul 08:00 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi (di akses 19 Maret 2015 Pukul 23:53WIB)