Have you ever know about
them? Yup! They are Mr. Gordon W. Allport, Mr. Erich Fromm, Mr. Carl Rogers,
and Mr. Abraham Maslow. Lemme introduce
about them to all of you. Here I goJ
And the first one is……..
GORDON
WILLIARD ALLPORT
Beliau lahir di
Montezuma, Indiana, Amerika pada tanggal 11 November 1897 dan tutup usia pada tanggal 9 Oktober
1967 di Cambridge,
Massachusetts, Amerika. Ia memiliki saudara kandung bernama Floyd Henry Allport dan mereka terlahir dari dua sejoli, yakni Mrs.
Nellie Edith Wise dan Mr. John Edwards Allport. Beliau juga pernah mengeyam pendidikan di Universitas Harvard dan Glenville High
School.
Ciri khas
teori Allport
1) Tulisannya selalu menunjukkan untuk menjelaskan
tentang keunikan tingkah laku manusia.
2)
Penggunaan
model mesin, hewan, dan anak2 tidak dapat merumuskan untuk menyusun teori yang
bermanfaat mengenai timeline manusia.
3)
Penggunaan
metode tindakan tidak tterbatas pada
dinding laboratorium.
4)
Karyanya
diutamakan untuk ditujukan pada masalah-masalah empiris bukan untuk kesatuan
metodologi dan teori.
5)
Mengetumakan
Trait (sifat) sehingga diberi teori Allport disebut dengan Trait Psychology
Pada postingan kali ini, saya akan
membahas tentang:
1.
Perkembangan kesehatan mental menurut Allport
2. Kepribadian sehat menurut Allport
3. Konsep kepribadian menurut Allport
Perkembangan kesehatan mental menurut pendapat Allport yakni dia percaya bahwa orang-orang yang matang dan
sehat tidak dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar (kekuatan yang tidak
dapat dilihat dan dipengaruhi). Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh
konflik-konflik tidak sadar . Individu yang sehat berfungsi pada tingkat
rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan yang membimbing dia dan dapat
mengontrol kekuatan itu juga .Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh
trauma ataupun konflik pada masa kanak-kanak. Pusat dari kepribadian kita
adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, misalnya harapan, aspirasi
dan impian. Manusia didorong untuk mereduksikan tegangan-tegangan, menjaga
supaya tegangan-tegangan berada pada tingkat yang paling rendah dan menjaga
satu keadaan keseimbangan homeostatis internal atau “homeostatis”. Manusia yang
sehat memiliki kebutuhan akan sensasi-sensasi dan tantangan tantangan yang
bervariasi. Orang yang sehat didorong ke depan oleh suatu visi masa depan, dan
visi itu menyatukan kepribadiannya dan membawa orang itu ke tingkat stress yang
lebih tinggi. Menurut Allport, kebahagiaan
bukanlah suatu tujuan dalam diri, tetapi hasil sampingan dari integrasi
kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan yang
dicita-ditakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai.
Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu
hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka baru merasa puas apabila
melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.
Selain itu, kepribadian sehat menurut Allport yakni pendekatan Allport terhadap kepribadian
individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar,
menyadari kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol
kekuatan-kekuatan itu juga. Orang-orang yang sehat bebas dari masa lampau.
Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh
intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan.
Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa
kontemporer yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada
peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
·
Motivasi pada Pribadi yang Sehat Menurut Allport
Orang yang sehat didorong kedepan oleh suatu visi masa
depan dan visi itu dengan tujuan-tujuan khusus mempersatukan kepribadian dan
membawa orang itu kepada tingkat-tingkat tegangan yang bertambah. Motivasinya
lebih kepada mencari kepuasaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah salah
satu tujuan telah terpenuhi. Contoh: ketika kebutuhan biologis sudah terpenuhi
maka individu tersebut akan mencari lagi sesuatu yang baru yang dapat
memuaskannya.
·
Kriteria Kepribadian yang Sehat menurut Allport
ü
Perluasan diri sendiri. Orang menjadi matang, dia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri.
ü
Hubungan diri yang hangat dengan orang lain.Orang yang sehat secara
psikologis mampu memperlihatkan keintiman-keintiman atau cinta serta simpati
dan empati terhadap orang lain.
ü
Keamanan emosional. Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi
dari apa yang ada pada diri mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan.
ü
Persepsi realistis.Orang yang sehat memandang dunia mereka secara
objektif.
ü
Keterampilan-keterampilan dan tugas. Orang yang berjiwa sehat
menggunakan keterampilan-keterampilan secara ikhlas, antusias, melibatkan dan
menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
ü
Pemahaman diri. Memahami tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran
tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang
seseungguhnya.
ü Filsafat hidup yang mempersatukan.Orang yang berjiwa
sehat memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai diri sendiri dalam menjalani
hidup dan mengambil keputusan. Bukan berdasarkan nilai-nilai dan pandangan
orang lain.
Ketujuh hal di atas yang menjadi landasan dalam menyikapi proporium
sebagai landasan dasar perkembangan yang sehat.
Konsep kepribadian
menurut Allport
Kepribadian menurut Allport adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai
sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya.
§
Struktur dan Dinamika kepribadian
1) Traits
Trait
merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang
tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Dan ia juga
membedakan antara common traits dan individual traits. Contoh Jika seseorang
suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada tingkah
laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik.
Sifat-sifat
traits
1) Real
2) Render many stimuli funtcionally equivalent
3) Dynamic/determinative in behavior
4) Empirical
5) Relative independent traits
2) Personal Disposition
Personal disposition adalah manivestasi dari COMMON traits sehingga menjadi individu
yang unik. Dan ia juga memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi
Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
1) Disposisi Pokok : sesuatu yang begitu umum sehingga
dapat ditemukan pada setiap individu. Contoh : Orang Narcistik adalah orang
yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan
ketertarukannya.
2) Disposisi Sentral: kecenderungan karakter yang kuat
(khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita menggambarkan karya Shakespeare
(Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.
3) Disposisi Sekunder: berfungsi terbatas, kurang
menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih terpusat pad respon yangt
dicocokinya.Contoh: Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika
seseorang menghina kelompoknya.
3) Hubungan
antara traits, habit, attitudes
dan type
Keempat
hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari
faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
Traits
: adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan:
Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus
tertentu, kurang evaluatif. Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap
: lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk
berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif.
Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe:
adalah konsep yang paling umum bahkan merangkum pada ketiga konsep diatas.
4) Motivation:
Functional Autonomy
Functional otonomy memandang
motif-motif orang normal dan dewasa beraneka ragam , otonom, independen,
berkembang tetapi secara fungsional tidak bergantung pada masa lalu. Menurut
allport ada 2 tingkat otonomi fungsional, yakni:
1) Perseverative
Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk
kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin.
Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang,
2) Propriate
Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang
dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi
pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk
menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate
function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian. Contoh:
Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena
diperlukan tapi belajar untuk hidup.
5) Proprium
Proprium
adalah hakekat manusia yakni kreatif, ingin berkembang dan bergerak maju.
Proprium adalah suatu hal yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari
sebuah kehidupan. Teoritisi lain mengatakan proprium sbg self atau ego.
Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan
individu. Allport menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian karena
pengalaman juga berpengaruh.
Perkembangan Kepribadian
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan
keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak
memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk
pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport
membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1) 0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak),
perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang.
Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang penting.
2) 4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan
keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya.
Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
3) 6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan
dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke
masyarakat.
4) Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan:
intensi-intensi, long-range purposes,
distant goals. Persoalan utama
berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
5) Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang
adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing
tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:
ü
Ekstensi sense of self yaitu, Kemampuan berpartisipasi dan menikmati
kegiatan dalam jangkauan yang luas.
ü
Kemampuan diri dan minat-minatnya denga orang lain beserta minat mereka.
ü
Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
ü
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain· Penerimaan diri· Pandangan-pandangan realistis, keahlian
dan penugasan· Kemampuan memandang
orang lain, objek, dan situasi.
ü
Objektifikasi diri: insight dan humor
ü
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara
positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
ü Filsafat Hidup untuk memahami orang dewasa kita
membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki
kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu
apa yang ia lakukan.
Referensi :
Basuki,Heru.2008.Psikologi Umum. Jakarta:Universitas
Gunadarma
Sumadi,Suryabrata.2008.Psikologi Kepribadian.Jakarta:Raja
Grafindo Persada
Schultz,duane.
1991. Psikologi Pertumbuhan model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993.
Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik.
Kanisius : Yogyakarta
Lindzey,Gardner and Hall,
Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New York: John Wiley &
Sons, Inc., 1985
Images:
http://www.famouspsychologists.org/psychologists/gordon-allport.jpg
http://personalitypedagogy.arcadia.edu/pmwiki/uploads/Topics/Grand.jpg
https://thefishybowl.files.wordpress.com/2014/03/4143908_f260.jpg
https://www.papermasters.com/images/abraham-maslow.jpg
http://www.nusantiri.com/wp-content/uploads/2015/09/erich-fromm-famous-love-quotes.jpg
Don’t forget to see my next post good peopleJ