1. Proses sensasi menjadi persepsi pada
manusia
Gambar 1: Bagan Proses
Sensasi menjadi Persepsi Pada Manusia
Proses sensasi menjadi persepsi pada manusia
Tahap
awal prosesnya adalah stimulus (objek) yang dapat berupa cahaya,
suara maupun sentuhan kemudian stimulus tersebut akan berlanjut menuju panca
indera. Namun, sebelumnya melewati ambang batas terlebih dahulu. Ambang batas terbagi menjadi dua, yaitu ambang batas kuat dan ambang
batas lemah. Contoh ambang batas kuat adalah ketika dalam proses belajar dalam
kondisi yang kedap udara kemudian seorang dosen yang menjelaskan materi dengan
suara yang keras atau berteriak, disitulah kita merasakan ambang batas yang
kuat. Sedangkan contoh dari ambang batas yang lemah adalah apabila kita berada
pada gedung lantai 4 kemudian kita tidak
bisa mendengarkan secara jelas apa yang dibicarakan orang-orang yang berada dilantai
2, begitulah ambang batas dalam batas lemah yang kita tangkap.
Penginderaan
berlangsung setiap saat ketika individu menerima stimulus melalui alat indera
atau reseptor. Yang termasuk alat indera adalah mata, telinga, hidung, lidah,
dan kulit. Alat indera berfungsi sebagai alat penghubung antara individu dengan
dunia luarnya. Jika stimulusnya (objek) tadi berupa cahaya, maka ia akan menuju
salah satu indera manusia, yaitu mata yang berfungsi untuk penglihatan. Jika
stimulusnya (objek) berupa suara maka ia akan menuju salah satu indera manusia,
yaitu telinga yang berfungsi untuk pendengaran. Jika stimulusnya (objek) berupa
sentuhan maka indera manusia yang akan
menangkapnya adalah kulit yang berfungsi untuk peraba. Proses diterimanya
stimulus oleh alat indera merupakan proses
alamiah atau proses fisik.
Stimulus yang diterima alat indera tersebut diteruskan oleh syaraf sensoris ke
otak. Proses ini disebut proses
fisiologis atau sensasi. Kemudian terjadi proses selanjutnya di otak
sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu menyadari apa yang
dilihat, di dengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini dinamakan proses psikologis.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses
sensasi-persepsi pada manusia adalah
individu menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respons sebagai
akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai bentuk.
Dalam
proses persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan
pada satu stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua
stimulus mendapatkan respons untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan
dipersepsi, tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Dengan kata
lain, stimulus mana yang akan dipersepsi oleh individu, tergantung pada apa
yang menarik perhatian individu yang bersangkutan.
Plotnik
merumuskan bahwa persepsi adalah pengalaman yang didapatkan individu setelah
otak menyusun dan mengombinasikan ribuan sensasi individual (hasil
penginderaan) yang tidak bermakna menjadi suatu pola atau kesan yang bermakna.
Persepsi
merupakan tiruan (replicas) yang
jarang sama percis atau akurat dengan stimulus yang asli. Persepsi biasanya
berubah menjadi bias, terwarnai, terdistorsi oleh seperangkat pengalaman yang
unik. Jadi persepsi merupakan interpretasi pribadi tentang dunia yang nyata.
Persepsi
dibagi menjadi dua, yakni:
1. Persepsi Visual (Penglihatan)
Plotnik memberikan contoh
proses persepsi sebagai berikut: misalnya jika anda melihat gambaran
hitam-putih pada penglihatan anda, otak anda akan secara otomatis mengombinasikan
bentuk yang semula tidak bermakna menjadi, misalnya, wajah singa. Ini merupakan
contoh yang kurang lebih menggambarkan hasil penginderaan yang tidak bermakna
yang secara otomatis dikombinasikan menjadi bentuk persepsi yang bermakna.
Dengan demikian, persepsi
visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau
masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju. Persepsi
visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang
paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya.
2. Persepsi Individual
Karena persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi
dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif
dalam proses persepsi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karena perasaan,
kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam
memersepsi stimulus, hasil persepsi akan berbeda antara individu yang satu
dengan individu yang lain.
2. Faktor-faktor persepsi
a.
Faktor internal :
1. Alat indera, Syaraf dan Pusat Susunan Syaraf
Alat
indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf
sensori berperan dalam meneruskan stimulus yang diterima reseptor, ke pusat
susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Supaya terjadi respons
diperlukan syaraf motorik. Berikut adalah penjelasan tentang alat indera:
1) Alat Indera / Panca Indera
a. Indera Penglihatan
Menurut Plotnik (2005:94)
proses penglihatan melewati 2 tahap: Pertama,
mata mengumpulkan dan memokuskan gelombang cahaya ke dalam suatu area, tepat di
belakang bola mata. Kedua, bagian
tersebut menyerap dan mengubah gelombang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan
suatu proses yang dikenal sebagai transduksi
(transduction).
Selanjutnya menurut Plotnik
(2005:94), terdapat 7 tahap garis edar gelombang cahaya menuju bagian belakang
bola mata:
1. Bayangan terbalik
2. Gelombang cahaya
3. Kornea
4. Pupil
5. Iris
6. Lensa
7. Retina
Mata
terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu
alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi
mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat,
kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari
cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian -
bagian indera penglihatan adalah sebagai berikut :
Kornea mata berfungsi
untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih
dalam.
Lensa mata berfungsi
meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
Iris berfungsi
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
Pupil berfungsi
sebagai saluran masuknya cahaya.
Retina berfungsi
untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke
otak
Otot mata berfungsi
mengatur gerakan bola mata
Saraf mata berfungsi
meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
b. Indera Pendengaran
Plotnik (2005:102) menjelaskan mengenai indera pendengaran
sebagai berikut:
Sebagian
besar dari kita berpikir bahwa kita mendengar dengan telinga, dan melalui
telinga kita dapat membedakan, misalnya musik Rolling Stone dari gonggongan seekor anjing. Padahal sebenarnya,
baik musik maupun gonggongan anjing, hanya menghasilkan gelombang suara, yang
hanya merupakan rangsangan untuk pendengaran. Telinga menerima gelombang suara,
tetapi otak yang secara nyata melakukan pendengaran, sehingga kita dapat
membedakan nyanyian Stones “I can Get No Satisfaction” dari gonggongan anjing. Proses pendengaran ini
rumit dan langkah pertamanya berasal dari telinga luar.
a) Telinga Luar
Satu-satunya alasan mengapa
telinga memiliki bentuk khusus dan menempel di sebelah luar kepala adalah untuk
mengumpulkan gelombang suara. Maka gelombang suara yang dikeluarkan oleh Rolling Stone dikumpulkan oleh telinga
luar kita.
Telinga
Luar terdiri dari 3 komponen: telinga
bagian luar, saluran pendengaran, dan selaput gendang. Telinga bagian luar
adalah suatu komponen berbentuk oval yang menonjol dari samping kepala. Fungsinya
adalah untuk menangkap dan mengirim gelombang suara ke dalam saluran sempit
yang disebut saluran pendengaran.
ü Saluran pendengaran berbentuk pipa panjang yang
menyalurkan gelombang suara sampai menyentuh selaput tipis yang meregang
kencang gendang telinga atau selaput gendang.
Dalam beberapa kasus saluran pendengaran menjadi
tersumbat akibat kotoran telinga yang mengganggu perjalanan gelombang suara
menuju gendang telinga. Kotoran telinga sebaiknya dibersihkan oleh ahli telinga
sehingga tidak merusak selaput gendang yang sangat sensitif.
ü Selaput gendang adalah suatu selaput tipis dan regang
yang sering disebut gendang telinga. Gelombang suara menyentuh selaput gendang
dan menyebabkannya bergetar. Selaput gendang menyalurkan getaran ke tulang
pertama dari ketiga tulang kecil yang menempel di sana. Selaput gendang menjadi
batas antar telinga luar dan telingan tengah.
b) Telinga Tengah
Telinga Tengah berfungsi seperti pengeras suara radio,
menangkap dan menambah atau mengeraskan getaran. Telinga Tengah adalah rongga
tulang yang menonjol, yang masing-masing ujungnya dilapisi selaput. Kedua selaput
dihubungkan oleh 3 tulang kecil yang disebut ossicles. Sesuai bentuknya,
ketiga tulang tersebut lazimnya disebut masing-masing sebagai palu,
peron/beranda dan sanggurdi/behel. Ossicles pertama palu menempel pada bagian belakang selaput
gendang. Ketika selaput gendang bergetar, palu juga bergetar. Selanjutnya, palu
mengirim getaran itu ke beranda yang kemudian melanjutkannya pula ke
sanggurdi/behel. Sanggurdi melakukan sambungan dengan selaput akhir yakni jendela oval. Ketiga ossicles bertindak seperti pengungkit
yang sangat mengeraskan getaran, yang menyebabkan jendela oval yang menempel di
situ bergetar.
Jadi
fungsi telingah tengah adalah menangkap getaran yang dihasilkan oleh selaput
gendang, mengeraskan getaran, menyalurkannya ke jendela oval sebagai batas
akhir telinga tengah dan batas awal telinga dalam.
c) Telinga Dalam
Telinga
Dalam memiliki dua komponen utama yang dibungkus dengan rongga tulang: cochlea
yang turut berperan serta dalam proses pendengaran, dan sistem vestibular
yang memiliki peran dalam menjaga keseimbangan.
Cochlea
terletak pada telinga bagian
dalam, yang bagian luarnya mempunyai tulang bergulung yang menyerupai rumah
siput. Cochlea berisi alat penerima untuk mendengar, dan fungsinya
adalah melakukan transduksi mengubah getaran menjadi rangsangan syaraf yang
dikirim ke otak untuk diproses menjadi informasi pendengaran.
c. Indera Pengecapan
Kita jarang memikirkan bahwa
sebenarnya ada ratusam bahan kimia yang dimasukkan ke dalam mulut kita setiap
hari. Tetapi ketika makan kita selalu hanya mengetahui, makanannya terasa enak
atau tidak. Kita juga merasa jika lidah kita terbakar akibat makanan atau
minuman yang panas, sehingga kemampuan pengecapan menjadi berkurang.
Pengecapan
disebut indera kimiawi karena rangsangannya terdiri dari bermacam-macam bahan
kimia. Pada permukaan lidah terdapat penerima yang disebut pucuk pengecapan,
untuk 4 macam citarasa dasar: manis, asin, asam, dan pahit. Fungsi pucuk
pengecapan adalah melakukan transduksi yakni mengubah reaksi kimia menjadi
rangsangan syaraf. (Plotnik, 2005:1 06)
d. Indera Pembau atau Penciuman
Penciuman
disebut suatu indera kimia karena menerima rangsangan kimia yang dibawa oleh
udara. Bagian atas hidung mempunyai area sempit yang berisi sel penerima
rangsangan penciuman. Fungsi penciuman adalah melakukan transduksi mengubah
reaksi kimia menjadi rangsangan syaraf. (Plotnik, 2005:107)
Fungsi
bagian-bagian indera penciuman :
a) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk
ketika bernapas
c) Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan
sebagai indra pembau
d) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada
dalam udara pernapasan
e) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
e. Indera Peraba
Indera
peraba mencakup tekanan, temperatur dan rasa sakit. Di bawah lapisan kulit luar
terdapat setengah lusin penyensor mini yang merupakan penerima indera peraba. Fungsi
dari indera peraba adalah mengubah tekanan mekanis atau perubahan temperatur
menjadi rangsangan syaraf yang dikirim ke otak untuk diproses. (Plotnik,
2005:108)
1) Kulit
Kulit yang merupakan organ
badan paling luas mempunyai 3 lapisan. Kulit paling luar merupakan film tipis
dari sel mati yang tidak memiliki sel penerima. Persis di bawah lapisan mati
terdapat penerima pertama yang kelihatan seperti kumpulan benang. Di bagian
tengah yang merupakan lapisan tebal dari kulit terdapat berbagai penerima (receptor) dengan fungsi dan bentuk yang
berbeda.
2) Beberapa sensor utama dalam selaput tengah kulit adalah:
a) Rambut Penerima (Hair
Receptors)
Dalam selaput tengah terdapat syaraf bebas terakhir yang
dibungkus di sekitar dasar kantung rambut, masing-masing disebut rambut
penerima. Rambut penerima merespon sesuatu yang panas misalnya api.
b) Syaraf Bebas Akhir
Dekat dasar lapisan luar kulit adalah kelompok
perpanjangan benang yang disebut syaraf bebas akhir, karena ia tidak memiliki
pelindung yang mengelilinginya. Satu pertanyaan tentang syaraf bebas akhir
adalah bagaimana penerima yang sama dapat meneruskan informasi yang berbeda
misalnya temperatur dan rasa sakit? Peneliti berpendapat bahwa pola yang
berbeda dari aktivitas syaraf dapat memberikan sinyal yang berbeda. Sebagai contoh
sensasi yang lambat untuk memberi sinyal tentang rasa sakit. (Ferster S.
Spurston, 1995 dalam Plotnik, 2005:108).
c) Sel Darah Pacinian (Pacinian
Corpuscle)
Dalam lapisan yang gemuk di kulit terdapat sensor peraba
yang paling luas yang disebut sel darah pacinian. Penerima ini yang mempunyai
lapisan tersendiri seperti irisan bawang sangat sensitif untuk meraba dan
merupakan penerima satu-satunya yang dapat merespon getaran dan melakukan
penyesuaian secara cepat. Seluruh penerima ini mengirim sinyal elektrik ke
otak.
3) Area Otak
Bila tekanan, peraba, temperatur, atau perasaan sakit
merangsang penerima pada kulit, penerima itu melakukan transduksi dengan mengubah
bentuk energi menjadi rangsangan syaraf. Rangsangan ini bergerak menuju ke urat
syaraf tulang belakang dan akhirnya mencapai rangsangan somato cortex otak.
Rangsangan somato
cortex yang terletak di cuping parietal mengubah rangsangan syaraf menjadi sensasi
sentuhan, sensasi temperatur, dan rasa sakit. Kita mengetahui bagian mana yang
terangsang karena seperti dijelaskan di awal, bagian badan yang berbeda
diwakili oleh area yang berbeda dari rangsangan somato cortex. (Plotnik,
2005:108)
Dibandingkan dengan
rasa sentuhan dan rasa temperatur, rasa sakit memang berbeda, karena walaupun
tidak terdapat rangsangan khusus, rasa sakit dapat disebabkan oleh tekanan
psikologis.
2. Perhatian
Agar terjadi proses persepsi
diperlukan perhatian, yaitu proses atau tahap pertama sebagai persiapan
mengadakan persepsi. Perhatian adalah pemusatan atau pengonsentrasian seluruh
aktivitas individu pada satu atau sekumpulan objek. Seperti telah diuraikan
bahwa perhatian diperlukan demi terjadinya persepsi. Perhatian berfungsi
sebagai proses persiapan untuk mengadakan persepsi. Dalam perhatian, seluruh
aktivitas individu dipusatkan pada suatu objek atau sekumpulan objek. Dengan
kata lain perhatian merupakan pemusatan atau pengonsentrasian seluruh aktivitas
individu pada suatu objek atau sekumpulan objek.
Dari definisi di atas tampak
bahwa objek perhatian bisa berupa satu objek, bisa juga lebih dari satu atau
sekumpulan objek. Tetapi ketika individu memperhatikan beberapa objek, tidak
semua objek mendapat perhatian secara sama. Objek yang mendapatkan perhatian
utama akan betul-betul disadari oleh individu, dan menjadi jelas bagi individu
yang bersangkutan. Jadi perhatian dan kesadaran mempunyai korelasi yang
positif. Semakin suatu objek diperhatikan, semakin objek tersebut akan disadari
individu dan semakin jelas pula bagi individu.
Jadi apa yang diperhatikan betul-betul disadari dan
berada pada pusat kesadaran. Hal-hal ini yang tidak sepenuhnya diperhatikan
akan terletak di luar pusat kesadaran. Dengan kata lain, makin kurang suatu
objek diperhatikan, makin jauh objek itu dari pusat kesadaran. Itulah sebabnya
mengapa dalam ruang resepsi pernikahan di mana terdapat banyak suara
percakapan, kita masih dapat berbicara dan mendengarkan satu orang tertentu,
bahkan tetap mendengar kalau nama kita dipanggil.
Secara
skematis hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2
· Daerah pertama
merupakan daerah yang mendapat perhatian utama sehingga merupakan bagian yang
disadari sepenuhnya.
· Daerah kedua
merupakan daerah yang, bila dibandingkan dengan daerah pertama, kurang mendapat
perhatian sehingga samar-samar disadari. Daerah ini merupakan daerah peralihan.
· Daerah ketiga
merupakan daerah yang sama sekali tidak mendapat perhatian dan karena itu tidak
disadari. Semakin jauh objek dari pusat kesadaran individu, semakin objek itu
kurang disadari.
Berdasarkan
perbedaan tingkatan perhatian itu, maka bisa diindentifikasi bermacam-macam
jenis perhatian, dilihat dari berbagai macam aspek.
1) Bila ditinjau dari
aspek timbulnya perhatian, maka ada perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
a) Perhatian spontan yaitu perhatian yang timbul dengan
sendirinya (serta merta). Perhatian ini berhubungan erat dengan minat individu. Individu yang mempunyai
minat terhadap musik misalnya, akan secara spontan atau serta merta
meperhatikan musik.
b) Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang sengaja ditimbulkan;
karena itu perlu ada kemauan untuk menimbulkannya. Seorang pelajar mau tidak
mau harus memperhatikan pelajaran matematika misalnya, walaupun ia tidak
menyukainya. Ia harus membangun kemauan untuk memperhatikan pelajaran itu agar
bisa menguasainya.
2) Bila ditinjau dari aspek kuantitas atau banyaknya objek yang dapat dicakup oleh
perhatian pada suatu waktu, maka ada perhatian
yang sempit dan perilaku yang luas.
a) Perhatian yang sempit, jangkauan objeknya kecil atau
sedikit. Misalnya, saat tukang jam membetulkan jam tangan.
b) Perhatian yang luas, yaitu perhatian yang objeknya
sekaligus banyak atau luas. Misalnya orang melihat pasar malam, di mana ada
banyak orang dan menangkap banyak objek sekaligus.
3) Bila ditinjau dari aspek kualitas atau terpusat tidaknya perhatian, maka ada perhatian terpusat dan perhatian terbagi-bagi.
a) Perhatian yang terpusat, yaitu perhatian yang diarahkan
individu pada suatu waktu ke suatu objek tertentu saja. Pada umumnya orang yang
mempunyai perhatian bercakupan sempit melakukan perhatian yang terpusat. Karena
itu contoh tukang jam bisa juga berlaku disini.
b) Perhatian yang terbagi-bagi, yaitu perhatian yang
diarahkan individu pada suatu waktu pada banyak hal atau objek. Pada umumnya
orang yang mempunyai perhatian bercakupan luas melakukan perhatian yang
terbagi. Karena itu contoh orang menonton pasar malam berlaku juga disini.
4) Bila ditinjau dari aspek fluktuasi perhatian, maka ada perhatian
statis dan perhatian dinamis.
a) Perhatian statis, yaitu perhatian yang dilakukan individu
pada suatu objek tertentu dan tidak berpindah-pindah. Orang yang memiliki
perhatian statis sukar mengalihkan perhatiannya dari objek yang satu ke objek
yang lain.
b) Perhatian yang dinamis, yaitu perhatian yang diarahkan
individu pada suatu waktu tertentu, tidak hanya pada satu objek saja melainkan
beralih dari satu objek ke objek yang lain secara lincah. Orang yang memiliki
perhatian dinamis, mudah mengalihkan perhatiannya dari satu objek ke objek yang
lain.
b.
Faktor eksternal :
1. Objek yang dipersepsi
Persepsi
mengandaikan adanya objek yang dipersepsi. Objek ini menimbulkan stimulus yang
memicu atau merangsang alat indera atau reseptor. Walaupun sebagian besar
stimulus itu datang dari luar, ada juga stimulus yang datang dari dalam
individu yang memersepsi.
2. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh
faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional disebut sebagai
determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian. Stimulus
diperhatikan karena mempunyai sifat yang menonjol misalnya gerakan, intensitas
stimulus, kebaruan dan perulangan.
a) Gerakan
Manusia secara visual tertarik pada
objek-objek bergerak, kita senang melihat huruf -huruf dalam display yang
bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.
b) Intensitas Stimuli
Kita akan memperhatikan stimulus yang menonjol
daripada yang lainnya. Misalnya tubuh jangkung diantara kerumunan orang, suara
keras ditengah malam, iklan besar di surat kabar dan lain sebagainya.
c) Kebaruan
Adalah hal-hal yang baru, yang luar biasa,
yang berbeda akan menarik perhatian. Misalnya orang akan mencari novel terbaru,
kendaraan terbaru, dan lain-lain. Pemasang iklan sering memanipulasi unsur kebaruan
dengan menonjolkan yang luar biasa dari barang / jasa yang ditawarkan, media
massa juga selalu menonjolkan program terbaru. Tanpa hal yang baru maka stimuli
menjadi monoton, membosankan dan lepas dari perhatian.
d) Perulangan
Perulangan adalah hal-hal yang disajikan
berkali-kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan
juga mengandung unsur sugesti yaitu mempengaruhi bawah sadar kita. Bukan hanya
pemasang iklan yang mengulang- ulang slogan-slogan tapi juga politisi. Emil
Dofivat aliran publisistik Jerman menyebutnya perulangan sebagai satu diantara
tiga prinsip penting dalam menaklukan massa.
3. Proses penambahan sensasi menjadi persepsi
a. Stimulus
Individu dapat menerima
bermacam-macam stimulus pada suatu titik waktu tertentu. Ada stimulus yang
disadari dan ada yang tidak disadari. Agar dapat disadari individu, stimulus
harus cukup kuat. Walaupun perhatian individu cukup besar, tetapi bila stimulus
tidak cukup karena maka stimulus itu tidak dapat disadari dan karenanya tidak
dapat dipersepsi oleh individu bersangkutan. Itu berarti stimulus harus
memiliki batas kekuatan minimal agar
dapat menimbulkan kesadaran di pihak individu. Batas kekuatan minimal itu
dinamakan ambang absolut sebelah bawah atau
ambang stimulus. Kurang dari ambang
tersebut, stimulus tidak dapat disadari oleh individu.
Stimulus akan semakin kuat
bila kekuatan stimulus ditambah, dan dengan penambahan itu orang akan mampu membedakan
kekuatan stimulus satu dengan yang lain. Sejauh mana individu mampu membedakan
stimulus satu dengan yang lain, tergantung pada ambang perbedaan. Memang ada individu yang dapat dengan tajam
membedakan kekuatan stimulus satu dengan yang lain, tetapi ada pula yang tidak.
Akan tetapi penambahan
kekuatan stimulus tidak selalu disadari. Bisa saja pada suatu saat, ketika
seseorang akan menambah kekuatan stimulus, penambahan kekuatan tersebut
tersebut sudah tidak dapat disadari. Itu berarti stimulus telah mencapai ambang absolut sebelah atas atau ambang
terminal, yaitu kekuatan stimulus maksimal. Dengan demikian rentang antara
ambang absolut bawah dan ambang absolut atas atau antara ambang stimulus dan
ambang terminal merupakan rentang kekuatan stimulus yang dapat disadari individu.
b.
Transductive/Transduction
Menurut Plotnik (2005:94) proses penglihatan melewati 2
tahap: Pertama, mata mengumpulkan dan
memokuskan gelombang cahaya ke dalam suatu area, tepat di belakang bola mata. Kedua, bagian tersebut menyerap dan
mengubah gelombang cahaya menjadi impuls-impuls. Ini merupakan suatu proses
yang dikenal sebagai transduksi
(transduction).
c. Brain Primary Area
adalah daerah sensorik premier, area otak utama yang menerima informasi
sensorik dari proyeksi syaraf utama.
d. Brain Association Area
adalah bagian dari otak yang terhubung ke fungsi bagian utama dari syaraf
utama. Daerah ini bertanggung jawab untuk berpikir, memori dan pembelajaran
dalam kombinasi dengan bagian-bagian utama.
e.
Personalized
Preception adalah suatu stimulus yang keluar dengan sendirinya dari
dalam diri sendiri secara alamiah.
Referensi
:
Basuki, A.M. Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
http://diyaspradana.blogspot.com/2011/03/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html (diakses pada 17 Maret 2015 Pukul 20:39WIB)
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/03/alat-indra-manusia-bagian-bagian-dan.html
(diakses 18 Maret 2015 Pukul 08:00 WIB)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3HVaB9Zx0U-VdVoe3Ojj1CR9XzSa2GdeMN00v7XMe3lTEfigHBtFr820E8Z5GHmOGROWG9W7gbpDkoa1Tz8EYdZ2mJlDqmGk54CWPv4JZuVFe8Y5rRwgpJPWnISHbJprnuTvINWAifv2H/s1600/c1.png (diakses 19 Maret 2015 Pukul 22:00WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi
(di akses 19 Maret 2015 Pukul 23:53WIB)